Oleh: Ega Susmita
Gerakan perempuan dalam memperjuangkan kesetaraan sudah hadir sejak berabad-abad lalu, lahir daripada keresahan perempuan atas kedudukan mereka dalam kehidupan sosial yang dimarginalkan dimana pada masa itu perempuan tidak mendapat kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk bisa terlibat dalam aktivitas diranah publik. Pada saat itu perempuan dianggap sebagai makhluk kelas dua yang hak suaranya tidak dianggap bernilai dan mereka tidak diberi kesempatan untuk dapat berpartisipasi dalam bidang politik. Kesadaran kritis para aktivis perempuan inilah yang melandasi gerakan feminis dimasa itu.
Meski sudah banyak perempuan hari ini sadar akan ketertindasan yang dialaminya dan semakin massifnya perjuangan feminisme untuk terus mewujudkan kesetaraan dan memperjuangkan eksistensinya diranah publik tidak juga mengakhiri penindasan terhadap perempuan sampai hari ini, sebab ketidakadilan dan ketimpangan relasi antara perempuan dan laki-laki dalam kehidupan sosial masih terus terjadi diberbagai lini kehidupan, baik sosial, budaya, politik, ekonomi, pendidikan, lingkungan dan aspek kehidupan lainnya yang saling terhubung.
Bicara gerakan feminisme artinya kita bicara tentang seluruh sendi-sendi kehidupan, baik sosial, politik, ekonomi, budaya, dan ekologi. Diberbagai aspek kehidupan tersebut perempuan masih terus menjadi korban daripada ketidakadilan, diskriminasi, dan penindasan hal ini bukan tanpa sebab. Konstruksi sosial yang masih menempatkan perempuan sebagai objek membuat ruang gerak perempuan masih terbatas.
Seperti yang sudah banyak diketahui, bahwa ketidakadilan terhadap perempuan terjadi diberbagai aspek kehidupan, sebab mereka semua saling terhubung satu sama lain. Salah satu aspek kehidupan yang penting adalah lingkungan.
Padahal pada realitasnya jika kita bedah Bersama Perempuan merupakan salah satu makhluk hidup teristimewa yang di ciptakan oleh Tuhan yang maha kuasa bahkan apapun yang ada di dalam diri perempuan baik dari ujung rambut sampai ujung kaki pun harus benar-benar di jaga dan dilindungi, maka dari itu mengapa banyak sekali perjuangan-perjuangan yang di peruntukan untuk perempuan yang bahkan sudah sejak abad ke-18 perjuangan untuk perempuan itu muncul, begitu sangat istimewa bukan menjadi seorang perempuan.
Bukan hanya itu perempuan pun juga merupakan madrasatul ula (sekolah pertama) untuk anak-anaknya karena dari seorang perempuan akan tumbuh keturunan-keturunan yang mampu untuk memperjuangkan hak-hak dari apa yang sedang bahkan sudah di rampas oleh kaum-kaum yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu karena perempuan merupakan sekolah pertama yang akan lebih dekat mendidik keturunannya diharuskan sekali untuk menjadi perempuan yang cerdas serta sadar akan apa yang terjadi dilingkungan sekitar.
Kesadaran perempuan harus lah lebih peka dari kesadaran siapapun karena segala hal yang ada di bumi pasti akan ada keterlibatan pada diri perempuan seperti misalnya alam yang sangat dekat sekali dengan perempuan, kita mungkin sering mendengar kalimat sumur, dapur dan Kasur yang sejak dulu bahkan sampai sekarang sangat dekat dengan perempuan apalagi jika kita berbicara terkait sumur. Sumur merupakan salah satu yang sangat dekat dengan perempuan karena jika kita berbicara sumur berarti kita berbicara terkait air, sejauh pernyataan yang sering di dapat dari banyak perempuan dalam pemakaian air itu lebih banyak dari pada laki-laki contohnya seperti saat perempuan hendak membersihkan kemaluannya sebab sudah buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB) perempuan akan lebih banyak menggunakannya daripada laki-laki, saat perempuan sedang mengalami haid (menstruasi) untuk membersihkannya akan banyak sekali pemakaian air nya dan lain sebagainya dari situ saja sudah terlihat perempuan sangat lah dekat dengan alam dan tidak bisa dijauhkan.
Karena jika kita melihat dari teori ekologis ternyata didalamnya bukan hanya menjelaskan terkait tentang lingkungan tetapi juga makhluk hidup yang hidup didalam lingkungan tersebut seperti manusia, hewan serta tumbuhan maka dari itu segala bentuk penghancuran yang saat ini banyak terjadi dilingkungan kita harus di bubarkan dan di hentikan.
Nah sekarang jika kita berbicara perihal lingkungan diakhir Abad ke-21, muncul berbagai gerakan tentang kesadaran masyarakat yang menaruh perhatian terhadap kondisi lingkungan. gerakan ini merupakan sebagai respond daripada kesadaran kritis terhadap keadaan lingkungan.
Bahkan Al-Quran banyak menjelaskan tentang alam semesta. Alam semesta merupakkan sebuah bukti kebesaran dan nikmat Allah. Karena penciptaan alam semesta sebagai bentuk adanya Sang Pencipta Yang Maha Kuasa. Allah telah menciptakan alam semesta ini dengan segala isinya. Salah satu isi yang dimaksud itu adalah gunung. Al-Quran menyebut gunung dengan dua perkataan bahasa arab, yaitu (1) jibal atau jabal dan (2) rawasi. Kata jibal disebutkan dalam Al‐Qur’an sebanyak 23 kali. Sedangkan kata jabal disebutkan sebanyak 6 kali, dan kata rawasi sebanyak 10 kali.
Gunung secara kasat mata adalah sebuah gundukan tanah yang tinggi. Terciptanya gundukan tanah atau gunung itu dikarenakan adanya suatu pergerakan bumi dan tumbukan tanah serta lempengan-lempengan bawah bumi yang membentuk kerak bumi secara terus menerus dalam waktu yang lama. Mengingat bahwa proses pewahyuan ayat Al‐Quran yang pertama kali terjadi di atas gunung juga, yaitu di gua hira’ yang terletak di jabal rahmah, penting kiranya bagi kita untuk Kembali merenungkan sejenak tentang bagaimana Al‐Quran menggambarkan makna dan fungsi gunung itu sehingga kita bisa menempatkan diri secara benar sesuai dengan apa yang diamanatkan oleh Al‐Quran tersebut.
Dari sini saja sudah terlihat jelas jika alam yang sekarang sedang kita tempati haruslah di jaga dan di rawat layak nya seorang ibu (perempuan) karena pada dasarnya ada beberapa yang mengatakan jika “Bumi Itu Adalah Ibu” yang dapat di artikan dari pada kalimat ini yaitu jika kita melihat kepada realitas kehidupan manusia baik laki-laki ataupun perempuan (anak-anak) yang hanya bisa merawat dan menjaga adalah seorang ibu seperti hal nya alam, alam mampu merawat dan menjaga manusia (anak-anaknya) yang ada didalamnya.
Tetapi kita juga tahu bahwasanya di bumi pasti ada yang Namanya positif dan negitif nya seperti ini, alam akan memberikan segala sumber daya yang dipunya baik itu air, tanah, gunung, tumbuhan dan lain sebagainya yang bisa membuat manusia mampu bertahan hidup karenanya, alam pasti akan memberikan dengan sebanyak-banyak nya jika di rawat dan di jaga oleh manusia yang ada didalamnya tetapi alam juga bisa mengahncurkan dan meluluh lantakan semuanya dan membuat manusia kekurangan serta tidak mampu untuk bertahan hidup jika manusia yang menempati nya itu merusak dan menghancurkan.
Seperti yang terjadi di daerah kita tercinta salah satu nya daerah padarincang yang sekarang ini kita tempati, bukan rahasia umum lagi jika akan ada pembangunan proyek panas bumi yang akan didirikan disini dan pembangunan ini merupakan salah satu ancaman untuk alam karena dampak yang terjadi dari pembangunan tersebut sangatlah bisa merusak sumber daya yang ada di daerah terdampak, mengapa bisa begitu?
Jika kita lihat dari Cara atau teknik yang dipakai dalam mengeksplorasi energi panas bumi. Teknik ini biasa disebut dengan “fracking” atau “hydraulic fracturing.” Teknik fracking ini adalah cara paling efesien yang ada saat ini untuk mengeksplorasi energi panas bumi. Fracking adalah suatu teknik untuk melakukan eksplorasi panas bumi dengan cara menginjeksikan jutaan galon air yang dicampur dengan bahan-bahan kimia ke lapisan serpihan tanah yang menyimpan energi gas panas bumi guna untuk meledakkan lapisan itu supaya retak sehingga energi panas bumi bisa terlepas dan kemudian bisa ditambang. Dikarenakan adanya ledakan lapisan bawah tanah itu, gempa minor merupakan dampak yang tidak bisa dielakkan dari proses penambangan gas panas bumi.
Dilihat dari akan mulai nya saja pembangunan sudah banyak dampak yang akan di terima bahkan sumber daya yang bisa menghidupkan makhluk hidup yaitu air bisa terkuras habis jika terus-terusan dipakai dengan pemakaian yang diluar batas seperti itu. Kembali lagi pada perempuan karena jika berbicara air tentu akan menyenggol perempuan karena seperti yang sudah di jelaskan di atas perempuan akan lebih banyak membutuhkan air untuk kebutuhan diri pribadinya daripada laki-laki. Dapat kita simpulkan bahwasannya apapun yang akan merusak alam harus di hentikan.